Senin, 26 Desember 2011 | By: Ulla Tours and Training Institute

Sendari, Pesona Mebeul Serba Bambu

Picture1m
    Rumput bambu tumbuh subur dan merata di seluruh tanah Indonesia. Maka tak heran, banyak warga Indonesia di berbagai daerah memanfaatkan bambu sebagai sumber penghasilan. Sama halnya dengan warga Dusun Sendari, yang mengandalkan bambu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
    Dusun Sendari ber­ada di Desa Tirtoadi, Ke­camatan Mlati, Sleman. 80% atau seki­tar 300 orang di Dusun Sendari berprofesi sebagai peng­rajin mebeul bambu. Para pengrajin umumnya laki-laki. Ada pun beberapa ibu rumah tangga biasa­nya hanya menganyam bambu untuk hiasan pa­da meja dan kursi.
    Industri kerajinan mebeul bambu telah ada sejak tahun 1960. Produk pertamanya yang ada­lah lincak atau kursi panjang, kemudian berkembang seiring ba­nyaknya permin­taan produk yang lain. Produk mebeul lainnya yaitu aneka meja-kursi, kerei, serta gazebo.
Picture2a    Di tahun-tahun pertama, para pengrajin menjual lincak ke tetangga dan warga desa se­kitar. Mereka berkeliling menawarkan dagangannya menggunakan sepeda. Lama kelamaan, bebe­rapa pembeli datang langsung ke Sendari.
     Produk yang paling diminati pembeli adalah sapasang meja-kursi untuk teras atau ruang tamu. Pada hari-hari biasa, paling tidak 1-2 pasang meja-kursi laku terjual. Namun, permintaan akan me­lon­jak saat hari libur atau saat menjelang hari raya. Biasanya, hampir seluruh persediaan meja-kursi sudah dipesan pembeli. Terkadang para pengrajin pun sampai menolak pesanan dari pembeli.
bambu    Banyaknya permintaan lincak dan mebeul bambu lainnya, menyebabkan semakin banyak pula tanaman bambu yang dimanfaatkan. Ditam­bah lagi, pertambahan penduduk Dusun Sendari juga me­ng­akibatkan lahan hutan bambu makin berkurang. Alhasil, tanaman bambu saat ini sulit didapat. Mau tak mau, para peng­rajin membeli bambu hingga ke Kulonprogo, Magelang, Klaten, Wonogiri, dan Pur­wodadi.
     Jenis bambu yang sering digunakan dalam mem­buat mebeul yaitu bambu petung, wulung, tutul, dan apus. Diantara keempat jenis ini, bambu wulung lah yang paling banyak diminati karena harganya murah.
    Tahun 2001, Ratu Hemas, istri Sri Sultan Hamengkubuwono X, men­­dirikan sentra kios produk bambu. Kios tersebut ber­ada persis di tepi jalan raya Desa Tir­toadi, Mlati. Ada sedikitnya 13 kios di sepanjang jalan tersebut.
    Setelah berdirinya sentra kios bambu, daerah pengrajin bambu lainnya seperti Klaten, Tasik, dan Surabaya ikut menjajakan produknya di Sendari.

0 komentar:

Posting Komentar