Rumput bambu tumbuh subur dan merata di seluruh tanah Indonesia. Maka tak heran, banyak warga Indonesia di berbagai daerah memanfaatkan bambu sebagai sumber penghasilan. Sama halnya dengan warga Dusun Sendari, yang mengandalkan bambu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dusun Sendari berada di Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Sleman. 80% atau sekitar 300 orang di Dusun Sendari berprofesi sebagai pengrajin mebeul bambu. Para pengrajin umumnya laki-laki. Ada pun beberapa ibu rumah tangga biasanya hanya menganyam bambu untuk hiasan pada meja dan kursi.
Industri kerajinan mebeul bambu telah ada sejak tahun 1960. Produk pertamanya yang adalah lincak atau kursi panjang, kemudian berkembang seiring banyaknya permintaan produk yang lain. Produk mebeul lainnya yaitu aneka meja-kursi, kerei, serta gazebo.
Di tahun-tahun pertama, para pengrajin menjual lincak ke tetangga dan warga desa sekitar. Mereka berkeliling menawarkan dagangannya menggunakan sepeda. Lama kelamaan, beberapa pembeli datang langsung ke Sendari.
Produk yang paling diminati pembeli adalah sapasang meja-kursi untuk teras atau ruang tamu. Pada hari-hari biasa, paling tidak 1-2 pasang meja-kursi laku terjual. Namun, permintaan akan melonjak saat hari libur atau saat menjelang hari raya. Biasanya, hampir seluruh persediaan meja-kursi sudah dipesan pembeli. Terkadang para pengrajin pun sampai menolak pesanan dari pembeli.
Banyaknya permintaan lincak dan mebeul bambu lainnya, menyebabkan semakin banyak pula tanaman bambu yang dimanfaatkan. Ditambah lagi, pertambahan penduduk Dusun Sendari juga mengakibatkan lahan hutan bambu makin berkurang. Alhasil, tanaman bambu saat ini sulit didapat. Mau tak mau, para pengrajin membeli bambu hingga ke Kulonprogo, Magelang, Klaten, Wonogiri, dan Purwodadi.
Jenis bambu yang sering digunakan dalam membuat mebeul yaitu bambu petung, wulung, tutul, dan apus. Diantara keempat jenis ini, bambu wulung lah yang paling banyak diminati karena harganya murah.
Tahun 2001, Ratu Hemas, istri Sri Sultan Hamengkubuwono X, mendirikan sentra kios produk bambu. Kios tersebut berada persis di tepi jalan raya Desa Tirtoadi, Mlati. Ada sedikitnya 13 kios di sepanjang jalan tersebut.
Setelah berdirinya sentra kios bambu, daerah pengrajin bambu lainnya seperti Klaten, Tasik, dan Surabaya ikut menjajakan produknya di Sendari.
0 komentar:
Posting Komentar